Yang jadi pertanyaan adalah apakah benar kisah-kisah tersebut itu
produk dari india…? atau barang kali justru itu adalah produk dalam
negri. ( hanya Tuhan dan hamba-2 yang dikehendakinya saja yang tahu ).
Sebagai contoh kecil: banyak diantara kita ( orang desa ) mendengar
bahwa arjuna bersemayam di gunung ini dll, dasamuka yang memiliki rawarontek
tubuhnya di tumpuk oleh hanoman digunung itu dll, kaki semar ada digunung
sana dsb.
Dari fenomena itu bagi orang yang percaya dan mengetahui kalau
ditanya bahwa tokoh-tokoh itu benar adanya dan mereka asli produk dalam
negri yang kemudian waktu jaman hindu budha cerita tersebut dibawa ke
India bahkan saya membaca di forum sebelah bahwa jawa dengan
kebudayaannya adalah peninggalan atlantik yang hilang ( kebudayaan yang
menjadi mercusuar dunia waktu itu ) yang sudah barang tentu kalau benar
lebih tua dari hindu itu sendiri dan di jaman itulah konon cerita
tersebut terjadi ( Wallahu a’lam ).
Semoga Allah menjadikanku wong seng mancarake “jiwa” nur Muhammad
lan seng “raga” ngagem kejawen ( budaya dan tradisi luhurnya ). Amiin
++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ya, begitulah Mas, Kejawen itu sebenarnya ajaran berisi kebaikan secara KONTEKSTUAL, dan bisa mengikuti perkembangan zaman. Entah alasan apa, Kejawen didefinisikan bukan agama, krn tidak memiliki kitab suci. Tetapi kejawen merupakan salah satu di antara ribuan bahkan jutaan ilmu spiritual yg cukup religius yg ada di muka bumi.
Sementara banyak org mengukur tingkat religiusitas seseorang hanya berdasarkan kepandaianya menghafal dan menguraikan isi kitab secara TEKSTUAL. Ketika disodorkan persoalan-persoalan hakekat, malah tdk mudeng. Itulah kelemahan memahami agama semata-mata dengan pendekatan TEKSTUAL.
salam sejati
Ya, begitulah Mas, Kejawen itu sebenarnya ajaran berisi kebaikan secara KONTEKSTUAL, dan bisa mengikuti perkembangan zaman. Entah alasan apa, Kejawen didefinisikan bukan agama, krn tidak memiliki kitab suci. Tetapi kejawen merupakan salah satu di antara ribuan bahkan jutaan ilmu spiritual yg cukup religius yg ada di muka bumi.
Sementara banyak org mengukur tingkat religiusitas seseorang hanya berdasarkan kepandaianya menghafal dan menguraikan isi kitab secara TEKSTUAL. Ketika disodorkan persoalan-persoalan hakekat, malah tdk mudeng. Itulah kelemahan memahami agama semata-mata dengan pendekatan TEKSTUAL.
salam sejati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar