Rabu, 04 April 2012

Pahlawan besar islam paham kejawen

-Raja-raja Mataram
-Jend. Sudirman
-RA. Kartini
-Soekarno
-Soeharto
-Hemengku Buwono IX
-Gusdur

Konsep Pancasila( 5 sila), sebagai symbol sedulur papat limo pancer dalam konsep kejawen. Bhineka Tuggal Ika merupakan konsep kesatuan dalam bhs. sansekerta hindu.

Kejawen tak pernah ditinggalkan pemeluk nya, karena kejawen telah menyatu dalam konsep hidup masyarakat Islam di jawa dalam paham islam-kejawen yang telah menyatu sebagai mana telah ditegakan oleh para waliyullah( 9 wali).

Blangkon tampak depan halus rapi dalam berfikir yang menghasilkan mendhol diblakang blangkon menandakan ilmu linuwih otak besar spitirual (otak kanan). Pakaian Jas baju takwa adalah pelengkap Blangkon, yang ditandai dua kancing yang menandakan syahadatain (Allah & Rasul).

Sedangkan bila jendolan di jidat (otak kiri) menandakan pikiran dungu yang selalu berbenturan karena konsep hidup agama hanya dilogikakan, sehingga dalam beragama masing-2 kelmpok selalu berbenturan satu sama lain tak pwernah akur.

Demikian pula baju takwa yang berkembang sekarang menjadi baju koko( komedi konyol), berkancing banyak menandakan ber tuhan dan beraliran banyak ( munafik, kufur, kafir) dalam konsep ber agama, sehingga secara mayoritas merusak tatanan kehidupan, berprilaku rendah, berpolemik, berdebat, bertengkar, berbeda pendapat, berpecah belah dalam aliran, kelompok, golongan, firqah, menindas, membantai mengebom, membantai, membuhuh.

Kejawen dalam islam kejawen adalah islam ciri khas jawa yang menyatu dengan local widom dalam rahmatillil ‘alamin, dan bukan islam gaya a-ra-bia (arogan radikal biadab).

Kejawen dalam islam kejawen telah menjadi dasar perubahan tatanan tanah jawa sejak runtuh nya kerajaan islam demak ( 3 periode saja), yang selanjutnya konsep kejawen dalam islam tumbuh tegak membangun kejayaan bangsa dan tanah air menjadi Kerjaan Mataram yang melahirkan Raja-Raja dan pahlawan NKRI sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar